![Orang tua dan wali murid unjuk rasa](https://benteng.progres.id/wp-content/uploads/2020/01/Unjuk-rasa-SDN-15-Benteng.jpg)
PROGRES.ID, BENTENG – Ratusan wali murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 15 Bengkulu Tengah (Benteng) di Desa Tengah Padang Kecamatan Talang Empat Rabu pagi, (22/01/2020) menggelar unjuk rasa di komplek sekolah tersebut.
Para wali murid ini menuntut Yulis Setyawati dicopot dari jabatannya sebagai Kepala SDN 15. Pasalnya, pengunjuk rasa menuding Yulis kerap membuat kebijakan pungutan iuran kepada murid. Iuran itu bahkan disebut-sebut dipungut setiap minggu.
Pengunjukrasa juga menilai bangunan yang justru sangat mendesak dibangun, yakni toilet tak kunjung dibangun. Dengan tidak adanya toilet, anak-anak kesulitan buang air kecil dan air besar di komplek sekolah.
“Kami merasa kecewa dengan kepala sekolah yang ini. Kami sudah gerah dengan ulah kepala sekolah yang selalu meminta iuran. Sekolah ini kan negeri, pokoknya kami minta segera diganti,” ungkap salah seorang wali murid yang ikut berdemonstrasi, Ucok.
Aksi ratusan wali murid ini kemudian berhasil diredam oleh pejabat Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Benteng yang tiba di lokasi saat unjuk rasa masih berlangsung. Dinas Dikpora kemudian melakukan mediasi dengan pengunjuk rasa.
Dalam mediasi, Yulis membantah telah melakukan pungutan liar. Seluruh pungutan yang direalisasikan merupakan hasil kesepakatan komite sekolah dengan wali murid. Terkait desakan wali murid yang memintanya mundur, Yulis yang sudah 11 tahun menjabat sebagai kepala sekolah ini mengaku siap.
“Itu bukan pungli, semua sudah sesuai aturan dan sudah melalui rapat komite dan wali murid,” ungkap Yulis.
Akibat insiden ini, aktivitas belajar dan mengajar di sekolah ini lumpuh. Seluruh murid terpaksa dipulangkan lebih awal dari hari-hari biasanya.
Sementara, Dikpora Benteng berjanji akan mengakomodir tuntutan wali murid. Jabatan kepala SDN 15 akan digantikan orang lain setelah adanya kajian dari Dikpora dan usai Ujian Nasional (UN) usai.(hdn)