Seni dan Budaya

Keunikan Rumah Adat Madura Tanean Lanjhang: Ciri Khas dan Filosofi Sosial

×

Keunikan Rumah Adat Madura Tanean Lanjhang: Ciri Khas dan Filosofi Sosial

Sebarkan artikel ini
Rumah Tanean Lanjhang, Rumah Adat Madura .istimewa

PROGRES BENTENG– Setiap daerah di Indonesia memiliki rumah adat dengan keunikan dan ciri khasnya sendiri. Salah satu rumah adat yang unik dan khas adalah rumah adat Madura.

Rumah adat biasanya mencerminkan budaya dan tradisi setempat serta memiliki desain yang mudah dikenali. Pulau Madura, yang terletak di sebelah timur laut Jawa, memiliki rumah adat yang unik dan khas.

Pulau Madura memiliki empat kabupaten, yaitu Bangkalan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep. Keunikan setiap suku dan kabupaten di pulau ini sangat memengaruhi desain rumah adat Madura.

Rumah Adat Madura Tanean Lanjhang, yang bermakna “halaman panjang,” adalah rumah tradisional masyarakat Madura. Rumah ini terdiri dari beberapa keluarga yang masih dalam satu ikatan keluarga dan merupakan refleksi dari nilai-nilai budaya dan filosofi sosial masyarakat Madura.

Rumah Tanean Lanjhang biasanya terdiri dari 2 hingga 10 rumah dalam satu kompleks. Awalnya, rumah adat Madura ini dibangun dengan menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia di alam, tetapi seiring perkembangan zaman, masyarakat Madura mulai menggunakan bahan bangunan modern. Lantai rumah adat ini sering hanya terbuat dari alas tanah atau plesteran semen dengan ketinggian sekitar 40 sentimeter di atas permukaan tanah untuk menghindari rembesan air selama musim hujan.

Ciri khas dari Tanean Lanjhang adalah halaman panjang yang menjadi ciri khas rumah adat Madura. Halaman ini memiliki berbagai komponen seperti rumah utama, langgar (tempat ibadah), kandang, dapur, dan pekarangan (taneyan). Rumah-rumah dalam kompleks ini memiliki jarak yang dekat satu sama lain dan sering hanya dibatasi oleh pekarangan. Pekarangan atau taneyan biasanya tidak memiliki pagar, dan setiap orang yang berkunjung harus melewati jalan atau pintu yang sudah tersedia. Rumah adat Madura hanya memiliki satu pintu masuk untuk mengontrol aktivitas anggota keluarga.

Rumah Tanean Lanjhang memiliki beberapa pembagian ruangan, seperti halaman, langgar, rumah utama, dapur, dan kandang. Seluruh rumah dibangun dengan menggunakan bahan-bahan tradisional seperti kayu, bambu, dan tembok biasa untuk memberikan struktur yang kuat. Atap rumah adat Madura bisa menggunakan daun lontar, ilalang, atau genteng tergantung pada kondisi ekonomi keluarga.

Rumah Tanean Lanjhang memiliki denah, tiang utama, dan atap yang membedakannya. Denah rumah dibagi menjadi dua tipe, yaitu slodoran (satu ruangan) dan sedana (dua ruangan). Tiang utama rumah adat Madura terbagi menjadi bangsal (mirip rumah Jawa) dan pegun (berbentuk limas). Atap rumah bisa berbentuk pacenan, jadrih (dua bubungan), atau trompesan (tiga segmen).

Rumah adat Madura Tanean Lanjhang adalah bagian penting dari budaya Madura, dan pengetahuan tentang rumah adat ini penting untuk dilestarikan dan dibagikan kepada generasi muda. Dengan memahami berbagai aspek rumah adat Madura, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya Indonesia dan mendidik anak-anak tentang keberagaman rumah adat Nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *