Seni dan Budaya

Benteng Vredeburg Yogyakarta: Menapaki Jejak Sejarah yang Tak Terlupakan di Jantung Kota Yogyakarta

×

Benteng Vredeburg Yogyakarta: Menapaki Jejak Sejarah yang Tak Terlupakan di Jantung Kota Yogyakarta

Sebarkan artikel ini
Kompleks Bangunan di dalam Benteng Vredeburg/kebudayaan.jogjakota.go.id

PROGRES BENTENG- Ketika kita berjalan-jalan di sepanjang Jalan Malioboro, dari titik awal hingga nol kilometer, kita akan menemukan tidak hanya toko-toko, tetapi juga bangunan-bangunan peninggalan masa kolonial, salah satunya adalah Benteng Vredeburg.

Benteng Vredeburg adalah salah satu saksi bisu peristiwa bersejarah yang terjadi di Yogyakarta sejak pemerintah kolonial Belanda pertama kali masuk ke Yogyakarta.

Pembangunan Benteng Vredeburg di Yogyakarta berkaitan erat dengan berdirinya Kesultanan Yogyakarta. Kraton Kesultanan Yogyakarta pertama kali didirikan pada tanggal 9 Oktober 1755.

Setelah Kraton mulai dihuni, bangunan-bangunan pendukung lainnya seperti Pasar Gedhe, Masjid, alun-alun, dan bangunan pelengkap lainnya juga dibangun.

Kemajuan Kraton semakin pesat, dan hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi pihak Belanda. Oleh karena itu, Belanda mengusulkan kepada Sultan agar mereka diizinkan untuk membangun sebuah benteng di dekat Kraton. A

Alasan yang mereka berikan adalah untuk menjaga keamanan Kraton dan sekitarnya, tetapi sebenarnya, Belanda memiliki motif tersendiri, yaitu untuk memudahkan pengawasan terhadap segala perkembangan yang terjadi di dalam Kraton.

Letak Benteng yang hanya berjarak satu tembakan meriam dari Kraton dan menghadap ke jalan utama menuju Kraton menunjukkan bahwa fungsi Benteng ini bisa dimanfaatkan untuk tujuan strategis, intimidasi, penyerangan, dan blokade.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *