Edukasi

Gunung Es Raksasa ‘A23a’ Melintasi Perairan Antartika: Mengejutkan Alam Semesta!

×

Gunung Es Raksasa ‘A23a’ Melintasi Perairan Antartika: Mengejutkan Alam Semesta!

Sebarkan artikel ini
gunung es A23a/istimewa

PROGRES BENTENG- Sekarang, mari kita berkelana ke alam yang jauh, di mana gunung es terbesar di dunia, yang dikenal sebagai A23a, telah memulai perjalanan luar biasa di lautan Antartika.

Dalam rekaman dari satelit yang melayang di angkasa, kita menyaksikan pergeseran megah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Gunung es raksasa ini, yang telah bergelayut di tepi Semenanjung Antartika selama lebih dari tiga dekade, akhirnya memutuskan untuk mengambil perjalanan keluar setelah terdampar begitu lama.

Dalam gambar-gambar terbaru yang dirilis oleh Citra satelit, kita dapat melihat betapa gunung es yang memiliki bobot hampir satu triliun ton ini berlayar dengan kecepatan tiga mil per hari. Angin kencang dan arus laut telah menjadi sahabat setianya dalam perjalanan luar biasa ini.

Namun, dhal ini menimbulkan kekhawatiran besar akan dampaknya pada satwa liar. Pergerakan gunung es sebesar ini berpotensi mengganggu kehidupan anjing laut, penguin, dan berbagai burung laut yang bergantung pada perairan sekitarnya untuk berkembang biak dan mencari makan seperti dilansir dari Space.

Misi Copernicus Sentinel-1 dari Badan Antariksa Eropa telah mengawasi setiap langkah A23a dengan cermat. Mereka berbagi empat gambar satelit yang memperlihatkan perubahan posisi gunung es ini selama sebulan terakhir. Dalam sebuah postingan di platform X, mereka memperlihatkan perjalanan A23a .

“Gunung es terbesar, A23a, sedang bergerak!” demikian laporan dari British Antarctic Survey di X, yang juga ikut memantau pergerakan gunung es ini.

Mereka mengungkapkan bahwa gunung es ini akhirnya meninggalkan Laut Weddell setelah terdampar di dasar laut sejak bulan Agustus 1986.

Dengan ukuran sekitar 1.500 hingga 4.000 km persegi, A23a ini setara dengan tiga kali lipat luas Kota New York dan lebih dari dua kali lipat luasnya dari London Raya.

Meskipun terpisah dari Lapisan Es Filchner di Antartika pada tahun 1986, pecahan A23a ini tersangkut di dasar laut Laut Weddell dan tetap terdampar selama 37 tahun terakhir.

Peneliti meyakini bahwa perubahan ini mungkin disebabkan oleh penipisan gunung es seiring berjalannya waktu, yang memberikan daya apung ekstra untuk terangkat dari dasar laut.

Ahli glasiologi, Oliver Marsh dari British Antarctic Survey, mengungkapkan bahwa angin kencang dan arus laut memainkan peran penting dalam perjalanan gunung es ini.

Bahkan astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) juga terpesona melihat pergerakan gunung es ini dari ketinggian.

Laut Weddell, tempat gunung es ini pertama kali terdampar, merupakan bagian penting dari Samudra Selatan, terletak di antara Antartika dan Amerika Selatan.

Sekarang, A23a telah mencapai puncak Semenanjung Antartika dan diprediksi akan melanjutkan perjalanannya ke arah timur mengikuti Arus Lingkar Kutub Antartika.

Perjalanannya ini akan membawanya menuju Atlantik Selatan melalui jalur yang dikenal sebagai “lorong gunung es”.

Dalam rentetan peristiwa alam yang memukau ini, A23a menjadi bukti betapa keajaiban alam semesta yang masih menyimpan misteri tak terungkap.

Perjalanan gunung es ini adalah cerita perjalanan yang menggetarkan, menunjukkan betapa luar biasanya alam kita dan betapa kecilnya kita di hadapannya.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *