Edukasi

Keistimewaan dan Doa Malam Isra’ Mi’raj 27 Rajab, Arab dan latin

×

Keistimewaan dan Doa Malam Isra’ Mi’raj 27 Rajab, Arab dan latin

Sebarkan artikel ini
ilustrasi/istimewa

PROGRES BENTENG- Ada amalan doa yang dapat dibaca umat Islam pada malam Isra’ Mi’raj, 27 Rajab. Doa ini memiliki keistimewaan yang besar, yaitu segala hajat dan  keinginan yang diminta akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Oleh karenanya setiap umat Islam tidak melewatkan amalan ini, yang hanya ada pada satu momentum dalam setahun, yakni pada Rabu (7/2/2024) malam Kamis ini.

Adapun doanya adalah sebagai berikut.

اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ أَنْ تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِيْنَ وَتُجِيْبَ دَعْوَتِيْ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ

Allāhumma innī as’aluka bi musyāhadati asrāril muhibbīn, wa bil khalwatil latī khashshashta bihā sayyidal mursalīn hīna asraita bihī lailatas sābi’i wal ‘isyrīn an tarhama qalbiyal hazīna wa tujība da‘watī yā akramal akramīn.

Artinya,

“Ya Allah, dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia orang-orang pecinta, dan dengan kemuliaan khalwat (menyendiri) yang hanya Engkau khususkan kepada pimpinan para rasul, ketika Engkau memperjalankannya pada malam 27 Rajab, sungguh aku memohon kepada-Mu agar Kau merahmati hatiku yang sedih dan Kau mengabulkan doa-doaku, wahai Yang Maha Memiliki kedermawanan.”

Selain keistimewaan doa tersebut dapat memenuhi hajat, juga bisa melapangkan urusannya dan menghidupkan hatinya ketika hati-hati manusia sudah mulai mati.

Pernyataan ini didasarkan pada pendapat Syekh Abdurrahman bin Abdussalam as-Syafi’i (wafat 893 H) dalam salah satu kitabnya, Nuzhatul Majalis wa Muntakhabun Nafaiz.

Cara mengamalkan

Doa malam Isra’ Mi’raj tidak langsung dibaca seketika. Melainkan harus didahului dengan shalat sunnah dan shalawat.

Berikut ini rinciannya:

Pertama, melaksanakan shalat sunnah dua rakaat sebagaimana shalat sunnah pada umumnya.

Kemudian membaca surat Al-Ikhlas setelah membaca surat Al-Fatihah di rakaat pertama dan kedua.

Kedua, membaca shalawat kepada Nabi Muhammad sebanyak 10 kali.

Ketiga, membaca doa tersebut, kemudian menyebutkan segala hajat-hajatnya.

 

Sumber: NU Online

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *