Berita UtamaPeristiwa

Di Kepahiang Cekcok Mulut, di Taba Penanjung Teman Ditujah

×

Di Kepahiang Cekcok Mulut, di Taba Penanjung Teman Ditujah

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi penujahan
Ilustrasi | Istimewa/PROGRES BENTENG

PROGRES.ID, BENTENG – Amrullah (32), warga Desa Tebat Monok Kabupaten Kepahiang menghembuskan nafas terakhirnya setelah sempat mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu pada Minggu (29/1/2017).

Amrullah diduga menjadi korban penujahan sebilah pisau dapur oleh temannya sendiri berinisial Li (38) yang juga warga Kepahiang. Peristiwa itu diduga terjadi di kawasan Liku Sembilan Desa Tanjung Heran Kecamatan Taba Penanjung, Minggu (29/1/2017) sekitar pukul 02.05 WIB dini hari. Keberadaan Li hingga kini masih ditelusuri oleh Polsek Taba Penanjung.

Sebelumnya, korban dan terduga pelaku beserta empat orang rekannya sempat berbincang-bincang di sebuah warung di kawasan Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang sekitar pukul 23.05 WIB.

Polsek Taba Penanjung
Markas Polses Taba Penanjung | Foto: Dok. Polsek TP/PROGRES BENTENG

Pada saat itu, terjadilah cekcok mulut antara Amrullah dan Li. Hingga keenam orang ini beranjak pergi menggunakan minibus ke arah Liku Sembilan, keduanya seperti masih memendam amarah.

Di perbatasan antara Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Bengkulu Tengah, diduga enam orang tersebut lantas berhenti tepat di depan warung manisan milik Muklis. Mereka turun dari mobil dan menuju ke warung. Saat itulah terduga Li mengeluarkan sebilah pisau dan langsung menusukkannya ke arah korban dan tepat mengenai paru-paru. Usai menujah temannya itu, ia langsung lari ke arah semak-semak di kawasan pegunungan.

Korban sempat berusaha mengejar, namun ia pun tak berdaya karena darah yang keluar dari tubuhnya terlalu banyak. Mendapati kejadian itu, empat orang rekannya langsung melarikan Amrullah ke RSMY Bengkulu.

Sayangnya, setiba di rumah sakit, nyawa korban tidak bisa tertolong lagi.

“Saya bersama istri saya Desi sedang di dalam warung. Saya tidak tahu pasti apa sebab akibat terjadi pembunuhan itu. Perkiraan saya, mereka sudah ribut di dalam mobil tadi. Saat tiba di depan warung saya, tiba-tiba sudah terjadi penujahan. Mereka juga belum sempat membeli apa pun di warung saya,” ungkap Muklis.

Sementara itu, Kapolsek Taba Penanjung, AKP David Tampubolon membenarkan adanya laporan kejadian tersebut. Setelah mendapat informasi dari warga setempat, pihaknya langsung melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.(hdn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *