PROGRES.ID,BENTENG,– Dari hasil pemeriksaan oleh (Badan Pemeriksa Keuangan) BPK beberapa waktu lalu, di temukan sekitar 30 unit kendaraan yang dianggap oleh BPK sebagai aset yang tidak ditemukan. Diantaranya kendaraan roda empat sebanyak 5 unit dan kendaraan roda dua sebanyak 25 unit.
KaSubid Penyimpanan dan Distribusi Bidang Pengelolaan Aset, Rendra Revana Putra, ST mengatakan bersama dengan BPK telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah kendaraan dinas.
” Memang kita sudah lakukan pemeriksaan kendaraan selama tiga hari ditambah dengan tiga hari pemeriksaan susulan. Hanya saja, setelah itu, ada 30 unit kendaraan yang memang tidak bisa diperiksa. Oleh BPK dianggap aset yang tidak bisa ditemukan,’’ kata Rendra.(14/06/2017).
Rendra menyampaikan setelah dilakukan penelusuran oleh pihaknya, diketahui sebagian kendaraan tersebut dalam kondisi mati atau rusak. Diantaranya kendaraan operasional dari Dinas Kesehatan. Namun ada juga Mobnas yang hingga kini belum di kembalikan oleh pemegangnya padahal si pemegang sudah lama pensiun.
” Kebanyakan dari kendaraan yang sudah rusak itu dari kendaraan Dinas Kesehatan dan ada juga yang memang belum di kembaliKan oleh si pemegang. Kami dari aset diminta untuk menelusuri aset tersebut,’’ ujar Rendra.
Sebelumnya, BPK bersama dengan (Badan Keuangan Daerah) BKD Benteng melakukan pemeriksaan kendaraan dinas pada 5 April lalu, dalam pemeriksaan pertama ditemukan enam kendaraan dinas khususnya motor dinas (tornas) dikandangkan atau ditahan sementara. Hal ini dikarenakan, keenam kendaraan tersebut tidak sesuai penempatan. Salah satunya tornas yang seharusnya berada di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans). Sisanya kebanyakan seharusnya ditempatkan di Setdakab Benteng. Tak hanya itu, belasan tornas juga ditemukan mati pajak.
Sementara untuk kendaraan lainnya, mulai dari kelengkapan surat kendaraan, kondisi pajak dan nama pemegang kendaraan masih dalam kondisi aman.(hdn).
