PROGRES BENTENG– Film “Malam Jumat Kliwon” mengundang penonton ke dalam dunia kegelapan, di mana ketegangan dan misteri menyelimuti setiap adegan. Sutradara Sisworo Gautama Putra berhasil menciptakan kisah yang mengguncang dengan penuh nuansa horor pada tahun 1986.
Sinopsis
Dikisahkan di sebuah desa terpencil, kehidupan penduduknya dihantui oleh ketakutan akan kehadiran makhluk gaib. Suzanna, yang memerankan tokoh utama, menjadi pusat cerita sebagai wanita yang memiliki kemampuan supranatural. Ketika malam Jumat Kliwon tiba, kegelapan menemani kegelisahan, membuka pintu bagi kehadiran makhluk halus.
Pada malam-malam tertentu, ritual mistis terjadi di desa tersebut. Tapi, ketika kejadian-kejadian mistis mulai merajalela, masyarakat terkejut dengan serentetan kejadian tragis yang menghantui mereka. Alan Nuari, yang memerankan tokoh yang berusaha memecahkan misteri tersebut, membawa penonton melalui serangkaian peristiwa menegangkan dan momen mencekam.
Suzanna, dengan kehadiran misteriusnya, menjadi kunci dari semua kejadian ini. Sementara itu, kengerian yang menjalar dari setiap adegan memberikan aura yang menegangkan, mengundang rasa ingin tahu yang tak terbendung.
Dibalut dengan atmosfer gelap yang diperkuat oleh sinematografi yang menggigit, film ini berhasil membangun ketegangan yang melampaui layar. Sisworo Gautama Putra menggambarkan keadaan yang menakutkan dengan sangat efektif, menjadikan “Malam Jumat Kliwon” sebagai salah satu ikon film horor Indonesia yang menarik.
Dengan permainan akting yang kuat dan cerita yang memikat, film ini menyajikan pengalaman yang menggoyahkan jiwa penontonnya. Melalui penggabungan elemen-elemen supranatural dan ketegangan yang terus-menerus, “Malam Jumat Kliwon” tetap menjadi salah satu warisan berharga dalam perfilman horor Indonesia.
