Berita UtamaPeristiwa

Diguyur Hujan, Sawah dan Kolam Serta Akses Jalan Desa Surau Terputus

×

Diguyur Hujan, Sawah dan Kolam Serta Akses Jalan Desa Surau Terputus

Sebarkan artikel ini
sawah banjir
Sawah siap tanam milik warga rusak akibat diterjang banjir (Foto: Hendri/PROGRES BENTENG)
sawah banjir
Sawah siap tanam milik warga rusak akibat diterjang banjir (Foto: Hendri/PROGRES BENTENG)

BENTENG, PROGRES.ID – Akibat hujan yang mengguyur sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di Desa Surau Kecamatan Taba Penanjung. Puluhan hektar sawah dan kolam ikan milik warga desa ini rusak. Lahan persawahan yang seharusnya akan memasuki masa tanam terancam batal, pasalnya puluhan hektar lahan tersebut sudah dipenuhi lumpuran tanah kuning yang ikut terbawa banjir.

Tidak hanya itu, akses jalan menuju Desa Surau juga ikut terputus akibat jalan mengalami amblas dan longsor. Menurut warga, musibah ini terjadi lantaran gorong-gorong yang ada di bahu jalan pecah hingga menyumbat akibat diterjang luapan air yang datang dari hulu sungai.

“Kami dari warga sebenarnya sudah berupaya untuk mengatasi agar tidak terjadi longsor seperti ini. Sudah melapor juga dengan aparat desa. Jadi salah satu usaha kami agar air bisa lewat adalah dengan membuat saluran air, tapi karena debit air terlalu besar, tetap saja tak mampu lagi dibendung,” ungkap warga Desa Surau Haryadi, Kamis (25/06/2020).

Haryadi juga menceritakan, kerugiannya akibat bencana tersebut mencapai jutaan Rupiah, pasalnya ada ratusan ikan di dalam kolam miliknya hanyut, serta kolam ikan pun ikut tertimbun, bahkan sawah yang ia miliki juga rusak akibat banjir yang melanda.

Petugas memantau
Petugas Kepolisian memantau kondisi jalan amblas yang menghubungkan Desa Surau (Foto: Hendri/PROGRES BENTENG)

“Ikan saya di kolam baru saja dilepas, kini sudah hanyut. Sawah juga sudah hancur, bisa dilihat sendirilah keadaannya,” ujar Haryadi.

Hal senada diungkapkan Septi. Ia juga mengaku mengalami kerugian yang tak sedikit akibat banjir. Lahan sawah miliknya rusak, padahal diakuinya lahan tersebut sudah dipersiapkan untuk menanam.

“Kerugian saya bias mencapai Rp 20 Juta, bibit yang sudah saya persiapkan untuk ditanam telah hanyut,” ungkap Septi.

Septi dan warga lainnya saat ini hanya bisa berharap ada bantuan dari Pemerintah Daerah terkait kondisi yang tengah mereka hadapi.(hdn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *