Berita UtamaPeristiwa

Banjir dan Longsor di Bengkulu Tengah, 9 Meninggal, 2 Hilang, Lalu Lintas Lumpuh

×

Banjir dan Longsor di Bengkulu Tengah, 9 Meninggal, 2 Hilang, Lalu Lintas Lumpuh

Sebarkan artikel ini
evakuasi warga
Warga bergotong royong melakukan evakuasi terhadap warga yang menjadi korban banjir (Foto: Hendry/PROGRES BENTENG)
Banjir
Banjir merendam puluhan rumah di Kecamatan Bang Haji Bengkulu Tengah (Foto: Istimewa/PROGRES.ID)

PROGRES.ID, BENTENG – Jumlah korban meninggal dunia (MD) akibat bencana banjir dan longsordi Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) tercatat 9 orang. Bencana ini dipicu hujan deras berkepanjangan sejak Jumat (26/04/2019).

Korban meninggal berasal dari beberapa desa di Kecamatan Pagar Jati. Rinciannya adalah 5 warga Desa Kertapati, 1 Warga Desa Pagar Jati, 1 warga Desa Datar Penokot, 1 warga Desa Arga Indah I, dan 1 warga Desa Pagar Jati.

Selain itu, dua orang warga masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan. Korban MD adalah korban tanah longsor dan satu orang yang dinyatakan hanyut bernama Buksir juga ditemukan meninggal. Selain itu, 2 warga juga mengalami luka berat dan 2 lainnya mengalami luka ringan.

Beberapa wilayah di Kabupaten Benteng mengalami kerusakan. Bahkan jalan lintas Benteng-Kepahiang sampai pukul 17.00 masih lumpuh. Hanya kendaraan yang berbadan tinggi yang bisa melintas dan itupun harus dengan sangat hati-hati. Ada 7 titik banjir yang ada di Kabupaten Benteng, yakni mulai dari Nakau sebanyak 2 titik, Kembang Seri 1 titik, Jayakarta 1 titik, Sunda Kelapa 1 titik, Talang Boseng 1 titik dan Pondok Kelapa di sekitaran Dusun Tanjung Sakti yang juga merupakan daerah lintas sempat air menggenangi badan jalan.

Untuk kerusakan akibat longsor di Desa Talang Empat jalan amblas, bahkan satu pengendara sepeda motor sempat mengalami kecelakaan. Di Kecamatan Taba Penanjung yakni di Km 32, 34 dan 36 longsor juga terjadi. Selain itu, jalur Lubuk Sini-Merigi Kelindang-Merigi Sakti hingga ke Pagar Jati juga terjadi longsor.

evakuasi warga
Warga bergotong royong melakukan evakuasi terhadap warga yang menjadi korban banjir (Foto: Hendry/PROGRES BENTENG)

Kejadian bencana pasca hujan deras ini mendapatkan perhatian serius dari petinggi di Provinsi Bengkulu. Bahkan Kapolda Bengkulu Brigjend Pol Supratman, Danrem 041 Gamas Kolonel. Inf Dwi Wahyudi bersama Bupati Benteng, Ferry Ramli mengunjungi beberapa titik atau lokasi yang menjadi titik keruskaan akibat banjir.

Kapolda Supratman mengatakan, saat ini anggota selain difokuskan menjaga keamanan pasca pemungutan suara, juga dikerahkan untuk memantau dan membantu masyarakat terutama di titik-titik yang terkena kerusakan akibat banjir dan tanah lonsor.

Bencana pasca hujan ini bisa dikatakan menyeluruh untuk Provinsi Bengkulu, termasuk juga beberapa wilayah di Kabupaten Benteng.

“Semua titik yang mengalami bencana dijaga supaya tidak menimbulkan korban lebih banyak lagi,” jelasnya.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dan membantu warga yang membutuhkan pertolongan. Seperti dijalur lintas Benteng-Kepahiang tepatnya di Desa Nakau, perahu karet standby untuk membantu menyeberangkan warga yang ingin melintas.

Hal yang sama juga diakui Danrem 041 Gamas. Dikatakannya, kondisi beberapa ruas jalan yang terputus akibat terjangan banjir sudah merusak beberapa fasilitas umum. Seperti di Talang Boseng, tumpukan kayu sampai menumpuk di sekitar jembatan yang menghubungkan ke beberapa kecamatan seperti Pagar Jati, Bang Haji, Merigi Sakti dan juga Merigi Kelindang. Untuk itu, sebagai langkah diantisipasi TNI-Polri menempatkan anggota untuk membantu, memperingatkan masyarakat agar mewaspadai jalur yang sudah rusak dan membahayakan jika tetap dilewati.

“Terhadap pengguna jalan yang ingin melintasi titik yang rawan kecelakaan, tetap diingatkan dan juga dibantu jika masih memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan,” ujarnya.(hdn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *