Hiburan

Siksa Kubur, Menyelami Kengerian Tanpa Jumpscare

review Siksa Kubur/istimewa

PROGRES BENTENG- “Siksa Kubur” merupakan sebuah film horor yang mengundang penonton untuk menyelami kengerian tanpa harus mengandalkan jumpscare semata.

Sebelumnya, sutradara Om Jokan telah menggarap short movie dengan judul yang sama, yang kemudian berkembang menjadi sebuah film layar lebar yang menegangkan.

Kisahnya berkisar pada Sita, seorang yang skeptis terhadap keberadaan siksa kubur, namun kemudian memutuskan untuk mencari tahu apakah mitos tersebut benar adanya.

Awal film ini berhasil menciptakan kenyamanan bagi penonton dengan alur cerita yang mengikuti dinamika keluarga, didukung oleh akting para pemain yang memukau dan skor musik yang membenamkan penonton ke dalam suasana film.

Dibintangi oleh sejumlah pemain ternama seperti Fachri Albar, Christine Hakim, Slamet Raharjo, Happy Salma, Muzakki, dan Widuri, film ini menunjukkan bahwa kemampuan akting dua pemain terakhir tidak kalah dengan pemain-pemain utama lainnya.

Sinematografinya juga menonjol dengan visual yang memikat, meskipun tanpa penggunaan teknik kamera yang terlalu canggih.

Siksa Kubur” lebih menekankan pada atmosfir horor yang mencekam dan mengarah pada psikologi penonton, bukan hanya sekadar jumpscare.

Meskipun demikian, dalam babak pertengahan film, terasa seolah sutradara sedikit kehilangan fokus dengan mencoba menambahkan berbagai easter egg namun kurang berhasil dalam eksekusinya.

Bagi para penonton yang tidak menyukai film dengan alur lambat, mungkin akan merasa bosan, meskipun banyak set-up menarik yang telah dibangun sejak awal hingga pertengahan film.

Namun, kelemahan tersebut terbayar dengan adanya adegan klimaks yang berhasil menimbulkan gelisah, ketakutan, dan refleksi mendalam pada penonton.

Di akhir film, penonton diajak untuk merasakan ketegangan dan kegelisahan yang dirasakan oleh para karakter, sehingga menimbulkan perasaan takut, bingung, dan campur aduk.

Keseluruhan, “Siksa Kubur” dapat disebut sebagai sebuah film horor yang solid, baik dari segi pengembangan karakter maupun visualnya.

 

 

 

Exit mobile version