Hiburan

Review Film Pusaka, Kutukan Mematikan dengan Sentuhan Kearifan Lokal

×

Review Film Pusaka, Kutukan Mematikan dengan Sentuhan Kearifan Lokal

Sebarkan artikel ini
Sinopsis Film Pusaka (2024),

PROGRES BENTENG- Bioskop Indonesia kembali menghadirkan film horor terbaru berjudul “Pusaka“, karya sutradara Rizal Mantovani. Film ini menawarkan kisah kutukan mematikan yang terlepas dari sebuah keris yang disimpan di rumah kolektor bernama Risang Wisangko (Slamet Rahardjo). Dengan jajaran aktor ternama seperti Susan Sameh, Ajil Ditto, dan Sahila Hisyam, apakah “Pusaka” layak ditonton? Simak ulasan lengkapnya berikut ini. Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!

Premis Segar dan Kearifan Lokal

Pusaka” memiliki premis yang unik dan jarang diangkat oleh film horor masa kini. Terinspirasi dari cerita ikonik Mpu Gandring, film ini memadukan horor dengan sentuhan kearifan lokal. Alih-alih membagi karakter menjadi protagonis dan antagonis, “Pusaka” mengembalikan perspektif tersebut kepada penonton. Semua karakter dihadapkan pada pilihan sulit: dibunuh atau membunuh. Alurnya yang tidak berbelit-belit membuat penonton mudah mengikuti cerita hingga akhir.

Adegan Brutal dan Visual yang Mendukung

Seperti yang tergambar dalam trailer, “Pusaka” dipenuhi adegan brutal dan berdarah. Kutukan dalam film ini menghabisi targetnya dengan cepat dan sadis. Oleh karena itu, film ini memiliki rating 21 tahun ke atas. Setiap adegan brutal dieksekusi dengan visual dan sinematografi yang mendukung. Teknik pencahayaan, framing, dan pergerakan kamera menangkap adegan mengerikan secara detail, membuat semuanya terasa nyata. Penonton akan merasa tegang dengan adegan pertarungan tanpa henti, organ tubuh yang tersorot natural, hingga darah yang menyiprat di mana-mana.

Akting Para Aktor

Kesuksesan “Pusaka” tidak terlepas dari totalitas para aktornya dalam membangun karakter. Beberapa aktor berhasil mencuri perhatian dengan koreografi action yang memukau, sementara yang lain hadir dengan emosi misterius yang memancing rasa penasaran. Performa mereka patut diacungi jempol dan menjadi salah satu daya tarik utama film ini.

Jumpscare dan Music Scoring

Jumpscare dan music scoring dalam “Pusaka” disajikan dengan porsi yang pas, menciptakan ketegangan dan rasa takut yang efektif. Namun, beberapa adegan klimaks terasa dipaksakan demi memenuhi tuntutan ending. Hal ini bisa membuat perasaan tegang penonton sedikit terganggu. Meski begitu, secara keseluruhan, “Pusaka” tetap layak ditonton, terutama bagi pecinta horor thriller.

Dengan premis segar, adegan brutal yang menegangkan, dan akting yang memukau, “Pusaka” berhasil menghadirkan pengalaman horor yang berbeda. Jangan lewatkan film ini di bioskop terdekat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *