Teknologi

Amaterasu, Misteri Sinar Kosmik Ultra Tinggi Berkekuatan Dahsyat!

×

Amaterasu, Misteri Sinar Kosmik Ultra Tinggi Berkekuatan Dahsyat!

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi tentang partikel Amaterasu /Universitas Metropolitan Osaka/Universitas Kyoto/Ryuunosuke Takeshige

PROGRES BENTENG– Sebuah sinar kosmik berenergi ultra tinggi (UHECR) baru-baru ini menerjang atmosfer Bumi dengan tenaga yang mencengangkan, sebesar 244 EeV.

Para peneliti dari Teleskop Array di Gurun Barat Utah menamainya Amaterasu, terinspirasi dari dewi matahari dalam mitologi Jepang yang disebut sebagai pencipta Jepang.

Keberadaan Amaterasu menciptakan gelombang tanya besar. Sejak “OH MY GOD” dengan energi 320 EeV terdeteksi pada 1991, Amaterasu menjadi sinar kosmik terenergik kedua yang pernah terdeteksi. Namun, asal usulnya masih menjadi misteri yang membingungkan para ilmuwan.

Sinar Kosmik: Petualangan Partikel di Angkasa

Sinar kosmik adalah partikel-partikel subatomik dengan energi luar biasa yang bergerak dengan kecepatan mendekati cahaya melalui ruang angkasa. Sumbernya bisa berasal dari Matahari atau objek luar tata surya kita.

Penemuan pertama sinar kosmik dilakukan oleh fisikawan Austria, Victor Hess, pada tahun 1912. Ia menggunakan balon hidrogen untuk mengukur radiasi atmosfer dengan alat bernama elektroskop.

Teleskop Array, terletak di luar Delta, Utah, terdiri dari lebih dari 500 detektor permukaan yang membentuk grid persegi seluas 270 mil persegi. Sejak mulai beroperasi, lebih dari 30 UHECR telah terdeteksi oleh Teleskop Array.

Pada 27 Mei 2021, detektor ini mendapati Amaterasu, sebuah peristiwa yang menakjubkan yang diumumkan setelah analisis teliti pada konferensi musim gugur dan terpublikasi dalam jurnal Science.

Misteri di Balik Amaterasu: Asal-Usul yang Menantang

Meskipun penemuan Amaterasu menimbulkan kegembiraan di kalangan astronom, asal usulnya semakin menjadi misteri. Dengan energi lebih dari 240 EeV, sumber yang mampu mempercepat partikel subatomik sehebat itu sangatlah misterius.

Supernova, meskipun sangat energik, diyakini tidak memiliki daya untuk mencapai tingkat energi sebesar itu. Ada beberapa teori yang menyinggung kemungkinan sumber, seperti gelombang kejut dari ledakan kosmik atau inti galaksi aktif (AGN) yang menciptakan jet plasma yang masif.

Para astronom berencana memperluas Teleskop Array dengan menambahkan 500 detektor scintillator baru. Langkah ini akan memperluas area deteksi menjadi 1,100 mil persegi dan diharapkan dapat meningkatkan peluang mendeteksi lebih banyak UHECR. Namun, pertanyaan tentang sumber Amaterasu tetap menggantung.

Apakah Amaterasu menandai adanya defleksi magnet yang lebih besar dari yang diperkirakan, ataukah ada fenomena fisika baru yang masih belum sepenuhnya dipahami? Melalui lebih banyak pemantauan dan pembaruan pada alat deteksi, para astronom berharap bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan penting ini. Ini bisa membuka jalan bagi pemahaman lebih lanjut tentang sinar kosmik berenergi ultra tinggi serta misteri asal-usulnya yang menarik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *