Hiburan

Sinopsis Film Titisan Dewi Ular: Kisah Cinta, Konflik, dan Keajaiban dalam Dunia Mistisisme

×

Sinopsis Film Titisan Dewi Ular: Kisah Cinta, Konflik, dan Keajaiban dalam Dunia Mistisisme

Sebarkan artikel ini
Sinopsis Film Titisan Dewi Ular/istimewa

PROGRES BENTENG– Pada tahun 1990, perfilman Indonesia menyuguhkan sebuah karya menarik yang menggabungkan unsur mitologi dan drama percintaan dalam film berjudul “Titisan Dewi Ular.” Disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra, film ini menampilkan sejumlah aktor ternama seperti Ade Irawan, Muni Cader, Suzanna, dan masih banyak lagi.

Dalam film ini, penonton akan diajak memasuki alam mistis dan konflik yang mengiringi kehidupan seorang wanita bernama Kemala, yang merupakan titisan Dewi Ular.

Sinopsis Film:
Kisah dimulai dengan pengenalan tokoh utama, Kemala (Suzanna), seorang anak dari pasangan Dayan (Muni Cader) dan Sumi (Suzanna). Kemala adalah titisan Dewi Ular, sebuah makhluk mitos yang dihormati dan ditakuti dalam cerita rakyat Indonesia.

Namun, keberadaannya sebagai titisan Dewi Ular membawa konflik dan kemarahan pada ayahnya, Dayan, yang merupakan seorang pawang ular.

Dayan telah membunuh ribuan ular untuk mencari mahkota kemala sakti, dan ini telah menimbulkan murka Dewi Ular.

Ketika Kemala memasuki masa remaja, takdir membawanya bertemu dengan Radi (Jeffry Waworuntu), seorang pewaris perkebunan yang baru saja menyelesaikan kuliah di luar negeri.

Meskipun Radi telah dijodohkan dengan Dinda (Yana Achbariee), keduanya saling jatuh cinta satu sama lain. Cinta mereka menghadapi banyak rintangan, termasuk perlawanan dari keluarga Radi yang ingin mempertahankan perjodohan.

Konflik semakin meruncing ketika Pak Karso (Doddy Sukma) dan Dayan, yang berusaha menyingkirkan Kemala dari kehidupan Radi, menemui akhir tragis mereka ketika dipatuk oleh ular.

Dewi Ular, dalam bentuk spiritualnya, turut campur dalam kehidupan Kemala, mengingatkan bahwa cinta sejati tidak dapat dihalangi oleh kekuatan manusia.

Namun, perubahan terjadi ketika Ny. Tanti Hendro (Ade Irawan), ibu Radi, yang awalnya menentang hubungan antara Radi dan Kemala, akhirnya disadarkan oleh Dewi Ular.

Ia menerima Kemala sebagai bagian dari takdir anaknya dan merestui hubungan cinta mereka.

Titisan Dewi Ular” adalah sebuah film yang memadukan unsur mitologi, cinta, dan konflik dalam sebuah narasi yang menarik.

Film ini menggambarkan bahwa cinta sejati mampu mengatasi segala rintangan, bahkan kekuatan mistis. Sebagai bagian dari warisan perfilman Indonesia, film ini tetap menghadirkan pesan yang relevan tentang cinta, persatuan keluarga, dan kekuatan spiritual.

Bagi para penggemar film Indonesia klasik, “Titisan Dewi Ular” tetap menjadi salah satu karya yang patut diapresiasi dalam sejarah perfilman Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *