PROGRES BENTENG– Film “Bohemian Rhapsody” (2018) membawa penonton pada perjalanan mendalam ke dalam kehidupan penuh warna Freddie Mercury, yang dikenal sebagai salah satu vokalis paling ikonik dalam sejarah musik rock.
Sinopsis
Kisahnya dimulai dari awalnya yang sederhana di London, ketika ia masih bernama Farrokh Bulsara dan bekerja sebagai seorang penjaja di bandar raya itu.
Freddie, yang diperankan dengan brilian oleh Rami Malek, memiliki suara yang luar biasa dan kepercayaan diri yang tak tergoyahkan.
Ia bergabung dengan band bernama Smile yang dipimpin oleh Brian May (Gwilym Lee) dan Roger Taylor (Ben Hardy). Bersama dengan bassis John Deacon (Joseph Mazzello), mereka membentuk band legendaris, Queen.
Kisah ini mengikuti perjalanan band dari awal mereka yang sederhana hingga puncak kemasyhuran di panggung global.
Dengan lagu-lagu ikonis seperti “Bohemian Rhapsody,” “We Will Rock You,” “We Are the Champions,” dan masih banyak lagi, Queen menjadi fenomena musik yang tak terbantahkan.
Namun, di balik sorotan panggung gemerlap, Freddie Mercury mengalami perjalanan pribadi yang kompleks. Ia menghadapi tantangan dalam mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya, perjuangannya dalam merangkul seksualitasnya, dan konflik internal yang menguji hubungannya dengan anggota band dan orang-orang di sekitarnya.
Film ini juga menggambarkan momen-momen ikonik Queen seperti penampilan epik mereka di konser Live Aid tahun 1985, yang dianggap sebagai salah satu penampilan panggung terbesar sepanjang masa.
“Bohemian Rhapsody” bukan hanya sekadar cerita tentang sebuah band. Ini adalah kisah tentang persahabatan, keberanian untuk menjadi diri sendiri, dan warisan musik yang abadi.
Rami Malek berhasil menghidupkan kembali sosok Freddie Mercury dengan luar biasa, menghadirkan energi, ketulusan, dan kejenakaan yang menjadi ciri khas sang legenda.
Dengan visual yang memukau dan penyutradaraan yang mengagumkan dari Bryan Singer, film ini mengajak penonton untuk merayakan kejayaan dan keunikan sebuah band yang merevolusi musik rock dan meninggalkan jejak tak terhapuskan dalam sejarah.
“Bohemian Rhapsody” tidak hanya menghibur dengan musik-musik legendaris Queen, tetapi juga menginspirasi dengan pesan tentang pentingnya menerima diri sendiri dan berani menghadapi dunia dengan autentisitas.
Film ini tak hanya mengajak kita untuk bernostalgia, tetapi juga merayakan keabadian sebuah karya seni yang menembus batas-batas waktu.
