News

Ada Apa di Tanggal 8 April 2024? Bumi akan Alami Kegelapan selama 3 Hari, Benarkah?

Gerhana Matahari Cincin/ist

PROGRES BENTENG– Beberapa platform media sosial telah memberikan gambaran bahwa pada tanggal 8 April 2024, Bumi akan mengalami fenomena alam yang disebut Gerhana Matahari Cincin.

Gerhana Matahari Cincin merupakan kejadian di mana langit menjadi gelap selama beberapa jam pada siang hari karena Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, hingga menyebabkan bayangan Bulan muncul di permukaan Bumi.

Indonesia bukanlah negara yang dapat menyaksikan Gerhana Matahari Cincin tanggal 8 April 2024.

Artinya, di Indonesia akan terang seperti biasa. Gerhana Matahari Cincin akan terjadi di sekitar benua Amerika, dari Meksiko, Amerika Serikat (AS), hingga Kanada, dan menuju ke kawasan Arktik.

Pada posisi sempurna, Gerhana Matahari yang mungkin terjadi pada 8 April, diperkirakan akan disaksikan oleh 43,8 juta orang karena fenomena ini melewati jalur tempat tinggal mereka.

Periode Gerhana Matahari ini diperkirakan akan berlangsung hingga tanggal 20 April, dengan perkiraan akan dipantau oleh 389.000 orang.

Beberapa ilmuwan menyebutnya sebagai Gerhana Matahari Amerika Utara, seperti yang dilansir oleh Space.com.

Selanjutnya, Gerhana Matahari berikutnya diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus tahun 2044.

Namun, Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, menegaskan bahwa kabar tentang Bumi mengalami kegelapan selama 3 hari adalah hoaks.

“Narasi tentang Bumi memasuki sabuk foton juga tidak dikenal dalam sains. Hoaks serupa tentang kegelapan di Bumi sudah menyebar sebelumnya dengan berbagai penyebab,” ujarnya.

Berdasarkan estimasi peneliti, tidak ada asteroid besar yang akan mengancam Bumi dalam 100 tahun mendatang.

“Bumi memang pernah mengalami kegelapan total bertahun-tahun akibat tumbukan asteroid sekitar 10 km, yang terjadi 66 juta tahun lalu,” tambahnya.

 

 

Exit mobile version