PROGRES BENTENG– Film “Hero,” disutradarai oleh Zhang Yimou dan dirilis pertama kali di Tiongkok pada 24 Oktober 2002, menandai tonggak sejarah perfilman Tiongkok.
Film ini berhasil meraih kesuksesan yang luar biasa, baik di Tiongkok maupun di Amerika Serikat.
Sinopsis
Diklasifikasikan sebagai film bergenre wuxia (silat), “Hero” menampilkan Jet Li sebagai pahlawan tanpa nama yang dikenal sebagai Nameless.
Dalam ceritanya, sekelompok pembunuh yang diperankan oleh Maggie Cheung (Flying Snow), Tony Leung Chiu Wai (Broken Sword), Donnie Yen (Long Sky), dan Zhang Ziyi (Moon) bertekad untuk membunuh Kaisar Qin, dimainkan oleh Chen Daoming.
Plot film ini terjadi pada masa Negeri-negeri Berperang, menceritakan upaya pembunuhan terhadap Kaisar Qin oleh para pendekar legendaris yang ingin membalas dendam karena penaklukan terhadap negeri mereka.
Namun, sang Kaisar membela tindakannya dengan menyatakan bahwa persatuan Tiongkok akan membawa kemajuan bagi rakyat, termasuk sistem tulis yang seragam.
Akhir cerita mengungkapkan bahwa sang Raja yang disebut sebagai Ying Zheng, pada tahun 221 SM berhasil mempersatukan Tiongkok dan menjadi Kaisar pertamanya, Qin Shi Huang.
Film ini mengadopsi struktur narasi yang unik, di mana versi kejadian diceritakan oleh berbagai tokoh dengan sudut pandang yang berbeda.
Pendekatan ini mengingatkan pada karya Rashomon karya Akira Kurosawa. Tiap bagian dalam film ini menggunakan skema warna yang berbeda tergantung pada naratornya, menampilkan keahlian Zhang Yimou dalam menciptakan visual yang sangat khas.
Namun, di balik keinginan untuk membalas dendam, film ini menghadirkan konflik moral antara tanggung jawab patriotis dan hasrat pribadi.
Para tokoh utama menyadari bahwa persatuan Tiongkok bergantung pada keputusan dan tindakan mereka sendiri. Akhirnya, “Hero” merangkum ceritanya dalam sebuah tragedi klasik yang menyentuh.
Film ini merupakan eksplorasi pertama Zhang Yimou dalam genre wuxia, yang sukses menyajikan struktur cerita yang memikat dengan visual yang memukau.
Dengan memadukan elemen persatuan, dendam, dan tragedi, “Hero” tetap menjadi salah satu karya penting dalam sejarah perfilman Tiongkok yang memukau penonton di berbagai belahan dunia.
