Kisah Tragedi 1965, Sinopsis Film Eksil Memenangkan Penghargaan Film Dokumenter Panjang Terbaik di FFI 2023

Kisah Tragedi 1965,film eksil/istimewa

PROGRES BENTENG– Kisah yang diangkat oleh film “Eksil” mengisahkan perjalanan para penyintas tragedi tahun 1965, dimana mereka menjadi eksil yang tak bisa kembali ke Indonesia karena peristiwa politik yang terjadi.

Sutradara film ini, Lola Amaria, berusaha menyajikan versi sejarah yang berbeda melalui karyanya ini.

Salah satu keunggulan film ini terletak pada kemampuannya menyuguhkan perspektif sejarah yang beragam.

Proses produksi film ini dimulai sejak tahun 2015 dan akhirnya selesai pada tahun 2022.

Debut “Eksil” pertama kali terjadi pada 27 November tahun sebelumnya dalam kompetisi JAFF Indonesian Screen Awards Festival Film Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2022.

Film dokumenter ini juga mendapatkan penghargaan di Jogja NETPAC Asian Film Festival atau JAFF 2022 yang digelar di Yogyakarta.

Sinopsis

Film dengan durasi 119 menit tersebut menceritakan kisah para eksil yang terhalang kembali ke Indonesia akibat peristiwa politik, khususnya masa Perang Dingin pada tahun 1960-an.

Pemerintah Indonesia saat itu mengirim sejumlah mahasiswa ke Uni Soviet (Rusia) dan Tiongkok. Namun, setelah terjadinya peristiwa 1965, mereka tak diizinkan untuk pulang ke tanah air.

Lebih dari 30 tahun, para eksil tersebut terpaksa tinggal di luar negeri tanpa kesempatan untuk kembali ke Indonesia, sebuah pengalaman yang pahit yang berlangsung begitu lama.

Mereka tidak hanya kehilangan hak kewarganegaraan, tetapi juga kehilangan keluarga dan hubungan dekat mereka di Indonesia.

Dalam perjuangan mereka untuk bertahan hidup, mereka terpaksa bekerja di berbagai bidang, bahkan di luar bidang keahlian dan latar belakang ilmiah mereka.

Mereka harus berpindah-pindah negara demi bertahan hidup, mencakup perjalanan ke China, Uni Soviet, Belanda, Cheko-Slovakia, Jerman, dan Swedia.

Film ini diproduksi di enam negara selama beberapa tahun dengan menggunakan metode penggalian arsip, mengungkapkan sejarah yang penuh trauma melalui wawancara.

“Film ini hadir sebagai bagian dari upaya untuk menjaga agar generasi muda Indonesia tidak melupakan sejarah bangsanya,” kata Lola Amaria.

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *