BENTENG, PROGRES.ID – Warga Desa Bajak 2 bernama Syarifudin (50 Tahun) meninggal dunia pada tanggal 26 Mei 2020. Ia adalah pasien sakit jantung dan rutin dirawat di Rumah Sakit M Yunus Bengkulu. Namun belakangan, ia disebut juga terjangkit corona virus disease 2019 (Covid-19). Ini setelah hasil tes PCR dari sampel swab si pasien pada 30 Mei menunjukkan hasil positif Covid-19.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bengkulu Tengah telah menelusuri riwayat kontak almarhum. Saat ini, Gugus Tugas sudah mendapati 26 orang yang memiliki kontak erat dengan pasien.
“Almarhum dimakamkan tanpa protokol kesehatan Covid-19. Ia dimandikan dikafani dan disolatkan seperti jenazah pada umumnya. Makanya, setelah ada hasil swab keluar yang menyatakan almarhum positif corona, maka kita telusuri riwayat kontaknya, keluarganya, siapa yang memandikan dan semuanya yang punya kontak erat,” ujar Jubir Gugus Tugas Covid-19 Benteng Budiman Efdy, Kamis (04/06/2020).
Ia menjelaskan juga, setelah menjalani perawatan di RS M Yunus Bengkulu, almarhum juga sempat berobat di Puskesmas Jambu dan berobat secara tradisional dengan dukun setempat. Bahkan almarhum sempat berkunjung ke warga lainnya di desa tersebut.
“Sebenarnya, almarhum ini bukan warga Benteng, tetapi ia meninggalnya di Benteng. Sebelum meninggal ia sempat berobat ke Puskesmas dan dukun, semuanya akan kita telusuri,” jelas Budiman.
Gugus Tugas Covid-19 Benteng telah melakukan uji cepat (rapid test) terhadap 26 orang yang dinyatakan memiliki kontak erat dengan almarhum. Hasilnya, hanya satu orang yang hasilnya reaktif. 25 orang hasilnya unreaktif.
Satu orang yang hasil rapid test reaktif itu merupakan imam masjid Desa Bajak II Kecamatan Taba Penanjung. Imam tersebut diketahui memang ikut memandikan almarhum serta mengkafaninya.(hdn)