
BENTENG, PROGRES.ID – Sebanyak 41 Orang asal dua desa yakni Desa Bajak II dan Desa Jambu Bengkulu Tengah (Benteng) menjalani uji cepat (rapid test) covid-19. Rapid test ini dilakukan sebagai upaya contact tracing terkait kasus seorang pasien sakit jantung yang meninggal dunia dan terkonfirmasi virus corona.
Dari 41 orang yang menjalani rapid test tersebut, satu diantaranya reaktif, yakni lelaki berumur 50 tahun yang merupakan tetangga almarhum. Saat ini ia sudah melakukan isolasi mandiri sampai jadwal pengambilan swab dan hasilnya keluar.
Rapid tes yang berlangsung di aula Posyandu Puskesmas Desa Jambu pada jumat (05/06/2020). Ada 7 orang tim medis yang melakukan pengambilan sampel darah untuk diuji cepat
Kepala Puskesmas Desa Jambu Reri Gustiana mengatakan, animo masyarakat untuk mengikuti rapid test ini cukup tinggi. Dari 41 orang yang di-rapid test didominasi warga Desa Bajak II.
“Hari ini kita lakukan rapid test sebanyak 41 orang, untuk yang reaktif sudah kita minta mengisolasi diri secara mandiri,” ungkap Reri.
Bantah Pasien Meninggal Pernah Berobat di Puskesmas Jambu
Sementara itu, salah seorang tenaga kesehatan di Puskesmas Jambu, Ayu Arlesia mengatakan, pasien positif corona yang meninggal dunia itu diklaim tidak pernah berobat ke Puskesmas Jambu.
“Almarhum tidak pernah berobat ke Puskesmas Desa Jambu. Jadi kami tidak masuk dalam tracking atau yang pernah kontak dengan almarhum,” ujar Promkes, Ayu Arlesia.(hdn)