PROGRES.ID, BENTENG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Tengah (Benteng) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sedang merancang aplikasi pendeteksi banjir. Aplikasi ini dinamai flood disaster detection system (FDDS).
Menurut Kepala Bidang Kominfo Dinas Kominfo Benteng Lily Kartika Sari, aplikasi ini akan bekerja seperti alat pendeteksi tsunami pada umumnya, yakni memberi tanda kepada masyarakat jika debit air mulai naik lebih dari posisi normal. Secara automatis, aplikasi ini juga akan mengirim pesan singkat kepada masyarakat agar bersiap-siap mengantisipasi kemungkinan banjir.
“Aplikasi ini memiliki alat yang akan kita pasang di hulu sungai. Nanti ketinggian air sungai akan diketahui melalui alat itu dan langsung mengirimkan pesan ke data center kita bahwa debit air sudah naik. Jadi kita siap untuk siaga 1,” ungkap Lily.
Lily berujar, aplikasi ini akan terus disempurnakan agar menjadi aplikasi yang benar-benar bermanfaat dan menghindarkan masyarakat dari bahaya banjir.
“Ada beberapa titik yang akan dipantau melalui aplikasi FDDS ini, diantaranya hulu sungai Bengkulu dan hulu Sungai Susup. Kedua sungai ini dianggap paling berpotensi meluap saat musim hujan,” ujar Lily.
Pada bagian lain, Lily menuturkan, Pemkab Benteng juga akan membangun rumah center yang akan berfungsi sebagai pusat data center untuk aplikasi pendeteksi banjir.
“Kita sempurnakan lagi dan semoga 2020 mendatang aplikasi ini siap diluncurkan,” tandas Lily.
Bengkulu Tengah merupakan salah satu daerah yang akhir-akhir ini paling terdampak banjir. Bahkan banjir beberapa bulan lalu telah menimbulkan korban jiwa. Aplikasi ini diharapkan mampu mengurangi risiko jatuhnya korban akibat banjir.(hdn)