Berita UtamaKesehatan

Serangan DBD Renggut Nyawa Balita Asal Taba Penanjung

DBD
Suasana kediaman Almarhumah Nova, balita yang meninggal akibat serangan DBD | Foto: Hendry Dunan/PROGRES BENTENG

PROGRES.ID, BENTENG – Bayi lima tahun (Balita) asal Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu (Benteng) meninggal dunia pada Senin siang (08/01//2018) di Rumah Sakit M Yunus Bengkulu (RSMY). Ia meninggal dunia diduga akibat serangan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Balita itu bernama Nova Otayani yang merupakan putri dari pasangan Indi Agustian dan Ela Hayati. Jenazah Nova pun sudah dikebumikan pada hari yang sama di Taba Penanjung.

Ironisnya, sebelum meninggal, Nova sebenarnya sudah dirawat di RSUD Benteng selama dua hari. Sayangnya, dalam kurun waktu tersebut RSUD Benteng hanya memvonis Nova mengidap tifus (typhoid). Karena tak membaik, akhirnya Nova dirujuk ke RSMY Bengkulu.

Di RSMY Nova justru divonis mengidap DBD. Diduga lambannya penanganan terkait penyakit yang diderita, akhirnya ia pun menghembuskan nafas terakhir.

Menurut orang tua Nova, sebelum dirujuk ke RSMY, kondisi anak mereka memang tak kunjung membaik, bahkan panas yang dideritanya sangat tinggi hingga ia kerap tidak sadarkan diri.

“Sebelum kami bawa ke M Yunus, panas anak kami ini dak turun-turun. Kami tanya dengan pihak rumah sakit katanya tipes. Kami tahu kalau sakit anak kami ini DBD dari M Yunus,” ungkap Ela Hayati.

Warga di sekitar kediaman Nova mengaku khawatir dan meminta Dinas Kesehatan Benteng segera melakukan fogging di kawasan tersebut.(hdn)

Exit mobile version