PROGRES.ID, BENTENG – Kondisi puluhan hektar lahan persawahan di Desa Taba Terunjam dan Desa Sri Kuncoro Kabupaten Bengkulu Tengah saat ini mirip lautan. Meski kerap dilanda kekeringan jika dilanda kemarau, kini lahan persawahan di daerah ini terendam banjir.
Banjir tidak hanya merendam lahan persawahan petani,air juga meluber hingga menutupi akses jalan para petani. Menurut salah seorang petani Marzuki, daerah ini memang kerap dilanda banjir jika turun hujan dan akan mengalami kekeringan jika kemarau melanda. Marzuki juga mengaku akibat banjir padi yang baru saja selesai di tanam terancam rusak.
“Hujan semalaman membuat sekitar puluhan hektar tanaman padi kami terendam, jika air tak kunjung surut selama dua hari, kami khawatir padi akan mengalami kerusakan,” katanya (7/2/2017).
Buruknya sistem drainase hingga menyebabkan aliran sungai menjadi tersumbat diduga menjadi faktor penyebab kawasan ini kerap dilanda banjir. Akibatnya puluhan hektar lahan persawahan milik petani banyak yang terendam sehingga petani mengaku merugi karena tanaman padi mereka mengalami kerusakan bahkan menyebabkan gagal tanam.
Sejauh ini belum ada tindakan dari Pemerintah Daerah terkait bencana tersebut. Petani mengaku hanya bisa pasrah melihat kondisi tersebut, lantaran usulan perbaikan drainase dan perbaikan irigasi hingga kini tak kunjung terealisasi.(hdn)
